YOGYAKARTA (Simpony) – Paguyuban Kusir Andong Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan tidak akan ada anggotanya yang ‘nuthuk’ atau menaikkan harga di atas standar saat libur Idul Fitri 1443 H. Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY, Purwanto mengatakan, persetujuan terkait harga jasa andong sudah ditentukan di awal, jadi tidak akan tiba-tiba berubah di perjalanan atau saat penumpang turun.
“Kami mengandalkan tawar-menawar, bayarnya sesuai perjanjian di depan, di aturan paguyuban sudah jelas hal itu,” terang Purwanto, Sabtu (30/4/2022).
Purwanto menambahkan, apabila ada pengguna jasa andong yang kecewa atas pelayanan, maka pengguna bisa mencatat nomor plat andong. Menurutnya, plat kuning tersebut resmi dari Dinas Perhubungan.
“Silakan dicatat untuk laporan, nanti bisa ketemu. Apabila terbukti bersalah, maka dari paguyuban akan memberi sanksi. Namun, sejauh ini belum ada yang komplain dengan pelayanan andong. Kami mengutamakan kenyamanan serta melestarikan transportasi tradisional,” imbuhnya.
Purwanto menuturkan, meski sempat terdampak pandemi Covid-19 dengan menurunnya pengguna jasa andong, kini menurutnya secara perlahan geliat andong mulai membaik. Meski saat ini omzet belum seperti sebelum pandemi.
“Sudah ada peningkatan pendapatan, tapi untuk tahu akan bangkit atau tidak ya melihat kondisi libur Idul Fitri tahun ini. Kemarin-kemarin sudah mulai meningkat tapi masih jauh dari keadaan normal,” ungkapnya. (her)
Komentar