oleh

Valentine Rhapsody: Memfasilitasi Desainer Muda Pasarkan Karyanya

-Lifestyle-138 views

YOGYAKARTA (Simpony) – Guna memotivasi sekaligus memfasilitasi para desainer muda dalam memasarkan karyanya, Galeria Mall bersama LMAR dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) menggelar pameran bertema Valentine Rhapsody yang digelar sejak tanggal 4 Februari hingga 14 Februari 2022 di Atrium Groud Floor Galeria Mall Yogyakarta.

“Ini merupakan hasil kerjasama Galeria Mall dan LMAR serta IFC juga Kadin untuk memotivasi adik-adik desainer yang baru menjadi member di IFC Yogyakarta,” ujar National Secretary General IFC Lia Mustofa, Minggu (13/2/2022) disela acara Valentine Rhapsody.

Kegiatan ini pun menurut Lia Mustofa, sekaligus untuk menginspirasi kaum milenial dengan menampilkan karya-karya member baru IFC Yogyakarta.

“Ditengah pandemi, terlebih saat ini PPKM level 3, kami dari IFC memberikan kesempatan kepada adik-adik member baru IFC Yogyakarta untuk bisa memasarkan karyanya,” katanya.

Bahkan, sambung Lia Mustofa nantinya sebagian hasil dari kegiatan Valentine Rhapsody akan disumbangkan kepada anak-anak pengidap kanker.

“Karena valentine itu merupakan hari kasih sayang, kami pun menyampaikan rasa kasih sayang kami melalui memberikan sebagian hasil dari penjualan kepada anak-anak pengidap kanker,” jelasnya.

Sementara Dwi Nurkhasanah sebagai pemilik Dwi Warna yang juga menjadi member anyar di IFC mengakui dengan mengikuti kegiatan Valentine Rhapsody ini dirinya bisa berbagi kasih dengan anak-anak pengidap kanker.

“Melalui valentine rhapsody ini saya bisa berbagi sebagian hasil penjualan saya di Galeria Mall kepada anak-anak pengidap kanker,” katanya.

Menjadi pembicara saat Talkshow pada Valentine Rhapsody, Dwi kembali mengaku dia yang hanya berbekal sekolah dengan surat tidak mampu, dan berasal dari kampung, kini setelah bergabung dengan IFC, dia bisa berjajar dengan para desainer-desainer kondang yang dikaguminya.

“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, saya hanya dari kampung dan saya orang tidak punya, setelah saya bergabung di IFC, sekarang saya bisa bersama dengan desainer-desainer yang saya kagumi,” katanya.

Selain itu valentine rhapsody juga menampilkan Mala Luthfi, pemilik LYF. Diakuinya dia menjadi fahsion desainer dengan tidak disengaja hingga bisa dikembangkan hingga sekarang.

“Dari kecil itu aku sudah bisa bikin baju-baju. Dan dari sana banyak yang minta dibuatin,” katanya.

Lalu setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia memutuskan untuk memasuki UNY mengambil jurusan tata busana.

“Lalu di tahun 2017 aku memulai LYF, ditengah pengerjaan skripsi, temenku mau fotoshoot. Akhirnya karena aku ingin fotoshoot dengan temenku,” tambahnya.

Dari situ lanjut Mala banyak pemesan order secara Pre Order (PO). “Jadi pesan dulu baru dibuatkan,” tukasnya. (kps)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed